AKSI NYATA MODUL 1.4.a.10
PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH
Membentuk dan menumbuhkan karakter positif seorang anak di tengah arus globalisasi saat ini merupakan hal yang tidak mudah bagi orang tua dan guru. Pembentukkan karakter seorang anak adalah sebuah proses panjang yang membutuhkan konsistensi dari orang-orang yang berada disekitarnya. Lingkungan sekolah, sebagai sebuah lembaga, tentunya mempunyai kepentingan dalam pembentukan karakter anak dan membangun budaya positif. Budaya positif sekolah ini berisi kebiasaan yang disepakati bersama dalam bentuk Tata Tertib Sekolah atau Panduan Hidup Bersama untuk dijalankan dan selalui diperbarui agar relevan dengan perubahan zaman dan kebutuhan murid. Jika kebiasaan positif ini sudah membudaya, maka nilai-nilai karakter yang diharapkan akan terbentuk pada diri anak.
SMA Swasta Katolik Syuradikara adalah salah satu sekolah favorit di Kabupaten Ende-Propinsi Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini didirikan pada tanggal 1 September 1953 oleh Biarawan Katolik Serikat Sabda Allah (SVD). Sebagai salah satu lembaga pendidikan Katolik tingkat menengah atas, SMAK Syuradikara Ende didirikan dengan mengusung Visi Pencipta Pahlawan Utama. Sejak awal didirikan sekolah ini dikonsepkan sebagai “Taman Pencipta Pahlawan Utama.” yang nantinya akan menjadi Pemimpin di masa depan. Dalam rangka mencapai visi bersama di sekolah, di sepanjang perjalanannya hingga mencapai usia 67 tahun ini, telah dilakukan proses pendidikan karakter positif dan penumbuhan budaya positif di lingkungan sekolah untuk mempersiapkan lulusan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang memiliki karakter “Pahlawan Utama”.
Selama 67 tahun SMAK Syuradikara Ende melaksanakan proses belajar dan mengajar dan telah menghasilkan banyak alumnus hebat dan menjadi Pemimpin yang tersebar di seluruh tanah air dan bahkan dunia. Selain itu tidak sedikit Alumnus Syuradikara memilih jalan Tuhan menjadi Biarawan/Biawawati Katolik Pemimpin umat dan gereja. Seiring dengan kodrat zaman, dengan sendirinya sekolah ini ditantang untuk terus beradaptasi terhadap perubahan di era globalisasi saat ini (Revolusi 4.0) yang membutuhkan profil lulusan yang memiliki ketrampilan abad 21. Tentu saja hal ini tidak terlepas dari kebutuhan akan kerjasama seluruh komponen penting di dalam lembaga ini seperti Yayasan, Pimpinan Sekolah, Guru ,Orang Tua dan para murid untuk bergerak bersama melakukan transformasi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan kodrat alam dan kodrat zaman, jika kita selaraskan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara.
Sebagai sebuah lembaga pendidikan religius , tentunya SMAK Syuradikara memiliki strategi khusus untuk melaksanakan tugas membentuk karakter religius dan menumbuhkan budaya positif di sekolah dalam bentuk pembisaan-pembiasaan yang konsisten di sekolah seperti doa bersama ketika memulai dan menutup semua kegiatan yang terjadi di lingkungan sekolah dan mengadakan Misa Syukur ketika merayakan hari raya keagamaan katolik dan hari-hari penting/bersejarah bagi sekolah serta Misa Requiem jika ada warga sekolah, anggota keluarga atau alumni yang meninggal dunia.
Foto : Misa Sekolah di Kapela Syuradikara
SMAK Syuradikara juga memprioritaskan budaya baca di sekolah agar murid-murid memiliki wawasan berpikir yang luas. Gerakan Literasi (GLS) sudah menjadi salah satu fondasi utama sekolah. Koleksi buku di Perpustakaan sekolah selalu bertambah setiap tahunnya dan disesuaikan dengan zaman agar menarik minat murid-murid untuk rajin membaca di Perpustakaan . 15 menit di awal pembelajaran selalu dimulai dengan kegiatan literasi dan telah membentuk Kominitas Sastra “Kune Bara” (Bahasa daerah Lio artinya Kuning-putih). Komunitas Sastra ini menjadi wadah ekspresi murid-murid yang memiliki bakat di bidang sastra.
Foto : Komunitas Sastra Kune Bara
Aneka Kegiatan ekstrakurikuler juga dilaksanakan dalam rangka menumbuhkan karakter dan budaya positif di sekolah seperti Pramuka, di bidang olah raga, kesenian, lingkungan hidup (Green Syurts dan Bank Sampah Sekolah)dan Paskibra.
Foto : Kelompok Cinta Alam Green Syurts Syuradikara
Foto : Kelompok Bank Sampah Syuradikara Bakti Lingkungan di Hari Bumi 2019
Foto : Tim SEPAKBOLA Syuradikara dan Piala Kejuaraan
Foto : Paskibra Syuradikara di HUT RI tahun 2019
Aksi Nyata penerapan budaya positif di lingkungan sekolah telah dilaksanakan oleh sekolah kami sejak awal didirikan tahun 1953. Karakter Pahlawan Utama sudah mendarah daging dalam setiap Alumni Syuradikara yang telah berkiprah membangun daerah dan negara , bahkan dunia. Membiasakan perilaku baik bersifat spontan juga penting dilakukan di SMAK Syuradikara seperti Senyum, Sapa, Salam (3 S), menghormati dan menghargai orang lain, mengucapkan kata maaf jika melakukan kekeliruan, atau kata terima kasih jika mendapatkan kebaikan dari orang lain serta kata tolong ketika meminta bantuan orang lain. Membangun budaya senang belajar di kalangan para murid dilakukan para guru dengan mengemas proses pembelajaran yang mendukung. Untuk itu maka dibuat kesepakatan kelas bersama murid untuk bersama-sama menumbuhkembangkan budaya positif mulai dari kelas dan mata pelajaran masing-masing .
Foto : Kesepakatan Kelas Terbaru untuk dilaksanakan Tahun 2021
Hasil dari Aksi Nyata yang dilakukan yang dilakukan secara konsisten oleh SMAK Syuradikara adalah tercapainya visi bersama sekolah yaitu menciptakan “Pahlawan Utama” bagi Bangsa dan Negara Indonesia dalam diri para Alumnus yang telah menjadi pemimpin-pemimpin di daerah maupun di tingkat Nasional. Warga sekolah merasa nyaman hidup, belajar dan bekerja bersama.
Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan aksi nyata yang saya lakukan adalah bahwa melalui pembiasaan yang konsisten dalam menciptakan lingkungan yang positif di sekolah akan mempermudah proses penerapan budaya positif dan disiplin positif di sekolah untuk menghasilkan murid-murid dan warga sekolah yang memiliki kontrol penuh pada diri dan memiliki karakter yang kuat. Guru adalah Pamong/ fasilitator harus memiliki posisi kontrol yang sesuai dengan kebutuhan murid agar tidak ada paksaan dan hukuman yang terjadi.
Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang adalah terus mempertahankan dan mengembangkan lingkungan yang positif di kelas/ sekolah dan mengoptimalkan proses pembelajaran di kelas agar selalu menyenangkan murid dan bermakna menumbuhkan budaya positif dan disiplin positif dalam diri murid sehingga memiliki kontrol penuh pada dirinya dan memiliki karakter yang kuat sesuai visi sekolah.
TERIMA KASIH